Rabu, 08 April 2015

SURVIVOR



Ya, mereka adalah survivor sejati. Mereka hidup dengan segala resiko hebat yang timbul akibat penyakit mereka. Entah itu termasuk penyakit atau bukan.



Tidak setiap orang bisa menerima mereka beserta penyakitnya. Tidak setiap orang paham. Tidak setiap orang ikhlas memberikan support. Tanggapan negatif lebih sering muncul dari pada yang positif.



Penyakit yang tidak bisa disembuhkan hanya dengan obat dari resep dokter saraf dan dokter jiwa.

Ganbatte buat kalian para survivor sejati!!!

Tuhan bersama kalian. 

We pray for you..........

Kamis, 09 Januari 2014

HITAM


Hitam ituuuu hitam,

Hitam ituuuu hitam,

Hitam ituuuu hitam,

Hitam bisa terlihat di atas hitam,

Hitam bisa terlihat di atas hitam,

Hitam bisa terlihat di atas hitam,

Walau hitam,

Walau hitam,

Walau hitam,

Akankah hitam selamanya akan hitam???


Hitam.......

Hitam.......
Hitam.......

TENTANG SURTI


Cewek sombong, sok kuat. Yah, beginilah Surti selalu merasa sok kuat dan gak butuh pria. Padahal itu cuman buat kedok kenapa Surti masih jomblo sampai usia senja. Usia senja??? Ah, usia cuman sebuah besaran yang familiar ditampilkan dengan satuan “tahun” atau “bulan” untuk bayi yang masih unyu-unyu. Usia senja tidak mengubah gaya hidup Surti. Selalu merasa muda, padahal anak SMP bilang Surti ini ABG tua.


Jomblo.....

Surti lebih merasa enjoy saat menyandang gelar ini.

Dari pada punya pacar tapi gak pernah ngajak jalan. Diajak jalan gak pernah bilang okey. Surti jalan sendiri malah dkilaim cewek gak bener. Emang Surti aja yang gak bener?? Ngaca sana dunx sayang!!

Dari pada punya pacar tapi suka njajan di sarkem. Ngakunya lagi bakti sosial. (*sarkem = pasar kembang = salah satu tempat full prostitusi di sebuah daerah)

Dari pada punya pacar tapi asik sendiri di dunia maya (*cemen), rencananya mau cari referensi daun muda yg bisa dikawinin. Tapi beraninya cuman gombal gambul fals di dumay. Hadeeeeeeccchhhh.....

Dari pada punya pacar cuman buat status. Dan ternyata Surti sendiri yang jadi korban status. Mengenaskan!

Dari pada punya pacar tapi bedakan tebel, topengnya setebel diktat SD.

Dari pada punya pacar sok keren, sok ganteng, sok kaya, sok paling OK, sok’i es aja lah!

Giliran dapet pacar setia, proteknya minta ampun. Gak bisa ngejalanin hobby.

Giliran dapet pacar sehobby, jadwal jadi terbatas. Jalan kemana aja harus sama pacar. Enak sih digratisin, tapi kurang maksimal, kurang tereksplor.

Giliran dapet pacar ganteng asli dan gak sok-sok’an, malah dibilang pacarnya nginjek kodok.


Hidup Surti gak bakal tamat tanpa pacar.

Surti ini wanita yang gak punya cinta (*kayaknya), atau mungkin dia tidak tau rasanya mencintai. Tapi Surti bisa membedakan dan merasakan mana pria yang tulus menyayangi dan mana yang hanya aspal belaka. Hmmmm......

Tiap punya pacar gak pernah khawatir kehilangan. Malah merasa senang dan merdeka saat ditinggal pergi pacarnya. Aneh!!!

Cuma butuh waktu hitungan hari buat Surti untuk move on pasca putus ma pacar.

Pacar bikin hidup Surti kayak lutung di kebun binatang, gak bisa bebas. Mau panjat-panjat pohon, paling mentok pohon akasia. Itupun di dalam kerangkeng kawat berdiameter 2 mili meter rangkap 3. Tambah sepet lagi kalo pertengahan bulan, pohon akasianya dipotong sepertiga bagian. Kapan bisa nyolong pisang pak tani kalo dikurung teruuuuuusssss......

Pacar bikin otak Surti buntu ‘n buntung. Bikin inspirasi gak bisa keluar, nyumpel di pembuluh darah. Dan tau kah apa yang akan terjadi??? Pembuluh darah bisa membengkak karena sumpelan inspirasi yang semakin menumpuk tertahan gak bisa ngalir. Pecah bisa juga. Pembuluh darah di otak pecah???? Bahaya stroke bisa juga tuh.

Pacar bikin kreativitas Surti yang sudah mentereng di tingkat atas sumbu “y” turun drastis melewati sumbu “x”. Daaaannnn ups!!! Masuk ke minus. Parah! Butuh tangga sepuluh ribu buat merayap naik lagi. Semoga gak ketemu ular yang bikin melorot ke kotak terbawah. Emangnya Ular Tangga????

Gak Cuma Surti yang muak punya pacar. Tapi ternyata sebenernya semua pria yang pernah khilaf jatuh cinta sama Surti, sudah tobat memacari Surti. Dan pria-pria yang menjadi mantan Surti, akan bilang “Mendingan saya bercinta dengan sesama jenis dari pada harus memadu cinta dengan wanita kayak lutung! Lompat ke sana kemari sesuka hati, tanpa peduli pacarnya ada sisi kandang mbukain pintu kerangkeng yang sebenernya tertutup tanpa gembok tanpa kunci” 



And now, Surti lebih nyaman dengan predikat jomblo. Apa sih yang gak bisa dikerjain saat jomblo (jawaban = PACARAN). Mau apa aja, mau kemana aja, so pasti bisa. Mo jalan ma sapa aja gak perlu khawatir ada yang cemburu. Ada yang ndeketin, asik lagi ni, bisa dimanfaatin. Kalo udah bosen, tinggal bilang “Sapa Lo? Pacar? Kakak? Adik? Bapak? Ngapain ngurusin gw? Go out dari hidup gw!”. Ada yang deketin lagi, manfaatin lagi. Dan semua berakhir kalo dia udah berani nyatain perasaan berulang kali, dan udah gak ada alasan lagi bagi Surti buat ngulur-ulur waktu ngasih jawaban. Hello Surtiiiiiii!! Sadar dunx sayang. Jangan congkak! Kaya enggak, cantik enggak, sexy enggak, menarik apalagi!!! Udah beruntung ada yang mau ndeketin. Ini malah disia-siain. Malah sok ngemanfaatin lagi! Hadeeeew.....

Dasar perawan tua!!! Pusing mikirin Lo. Sapa gw ya, ngapain mikirin Surti.

Masa-masa PDKT tu lebih asik dari pada masa pacaran. Padahal orang-orang bilang, masa pacaran itu lebih asik dari pada pasca merit. Berarti masa paling asik adalah masa PDKT. Begitulah pemikiran Surti. Pemikiran yang sangat bodoh. Dan ini juga yang bikin Surti males bikin komitmen dengan pria, kayak wanita-wanita dewasa lainnya, alias M E N I K A H. Buat apa nikah, gini aja udah terlalu asik. Apalagi di usia Surti yang sudah kadaluwarsa untuk memikirkan pernikahan. Bikin Surti makin males mikirin hal gak penting itu.dan Surti bilang, “Gw siap untuk tidak menikah.” Takut gak ada yang ngrawat kalo sudah renta? “TIDAK sama sekali”, Surti bilang. Surti sudah mempersiapkan asuransi jiwa untuk hari tua. Sudah pesan tempat di panti jomblo, ‘eh panti jompo maksudnya. Punya sertifikat tanah atas nama Surti sendiri juga, bukan tanah warisan, tapi tanah kuburan. Tanah warisan juga punya. Tapi Surti tidak begitu memperhitungkan itu. Surti hanya bisa merencanakan, tapi keputusan hanya di tangan Tuhan. Dan hanya bisa berdoa untuk masa rentanya agar tidak meleset dari planing.

Walaupun gak bisa dipungkiri, di bagian hati kecil Surti (sekecil DNA bakteri), kalo liat temen-temennya udah pada nenen’in anak ketiga mereka, bikin Surti ngelus dada yang masih trepes, gepeng, kempes, kayak tutup gelasnya mbah kakung. Pengen itu pasti. Gw tau banget isi hati kecilnya Surti. Walaupun udah ditutup pake’ lempengan baja tipis kedap suara. Tapi suara hati ternyata masih tembus, ternyata gak ada bahan yang bisa jadi pengedapnya. Surti Surtiiiiiii....

Senin, 18 Februari 2013

DEHEM AWAL DARI SENGSARA


Aku tak mengerti mengapa ini terjadi. Kurasa awalnya aku cuma berbisik. Berbisik tentang makna yang tak pasti. Lambat laun tanpa kusadari kebisikan itu berubah menjadi kebisingan. Tak kusadari pula tak hanya aku dan dia di sini. Baru kami sadari bahwa ada seseorang diantara kami, kala keluar sebuah "dehem" dari seseorang itu. Seseorang yang dari tadi kami bisikkan. Seseorang yang dari tadi kami kami bicarakan. Seseorang yang dari tadi kami obrolkan. Seseorang yang ada dalam cerita kami hari ini. Kini seseorang itu telah muncul diantara kami. Kini bukan hanya malu yang kami dapat. Namun siksaan batin yang kami terima, sengsara hati yang kami peroleh. Semoga ini tidak akan menjadi sebuah penyesalan hidup bagi kami, serta aib bagi anak cucu kami. Yang kami harapkan, semua ini akan menjadis ebuah pelajaran besar bagi kami, agar kami bisa selalu was-was dan waspada dalam menggosip dan ngerumpiin seseorang.

*dicuplik dari sebuah halaman DAIRY KOPLAX masa muda saya
*dirancang pertama kali oleh Wahyu
pada Agustus 2004

ASAL TULIS 01

perjalanan suci di bulan juli,
memilukan hati menyenangkan sekali,
tanpa peduli kanan kiri,
saling caci mencaci tiada henti,
hanguskan badan gemburkan hati,
tak kusadari terselip kasih di hati,
insan pilihan hati mesti memilih satu diantara dua,
yang satu harus diduakan yang dua harus disatukan,
hati riang kian cemerlang,
memandang bintang tak pernah usang,
bintang datang dalam pelukan,
hati girang penuh kenangan,
berujung kerudung berhati mendung,
senandung hati kian tak terbendung,
dung...dung...dung...neng kene ono kudung,
kudunge mlendung utek'ke rodo melengkung...
hehehehehe....
hahahahaha....
hihihihihihihi....
huuuu....
(disurak'i ditudingi horeeee!!!!)

*dicuplik dari sebuah halaman DAIRY KOPLAX masa muda saya
*dirancang pertama kali oleh Wahyu & Nunung
pada Agustus 2004

Rabu, 13 Februari 2013

Bukan Photo Box


Sahabat.....
Masih ingatkah dengan photo ini...

Kapan photo ini diambil?
Dimana photo ini diambil?





Lebih dari 10 tahun yang lalu. Di sebuah studio sempit d Jalan Kates Boyolali. Waktu itu kamera digital belum familiar. Kamera hp jg belum sengetrend saat ini. Hp saja baru beberapa orang yang punya. Hp masih menjadi sebuah barang mewah.


Entah apa yang ada di otak kita bertiga waktu itu. Bisa-bisanya kita menganiaya seorang juru photo amatir. Memaksanya untuk memotret 3 orang model papan catur. Yang narsisnya minta ampun. Padahal waktu itu kata narsis juga belum menjadi trend. Kita malah sudah mendahului memasyarakatkan watak narsis. Benar-benar tidak beradab dan sangat biadab. Jatah pas photo 1 orang setengah badan, kita paksa untuk memasukkan 3 badan kita secara bersamaan. Bukan photo box. Karena waktu itu di kota kecil kami belum ada yang namanya photo box. Kalau kami ingin menggunakan fasilitas photo box, kami harus menempuh perjalanan jauh ke kota agak besar di seberang kota kecil kami. Dompet kami kurang tebal kalau untuk photo box, ditambah lagi transportasi ke sana. Dan inilah solusi paling tepat sebagai pengganti photo box. Harganya sesuai dompet kami. Hasilnyapun tidak kalah mulus dengan photo box. Sahabat, photo ini masih terpampang di kamar saya. Tercetak 10R, tertempel di dinding kamar saya yang selalu berantakan. Menambah semaraknya suasana kamar saya. Terkadang geli dan tersenyum sendiri bila ingat kalian waktu itu.


Kamis, 24 Januari 2013

MENYIBAK KENANGAN KOPLAX MASA LAMPAU


Kisah ini sebelumnya pernah saya ekspos di sebuah media maya.
Saya tampilkan lagi, sekedar buat isian di blog, biar g vakum :)

Wajah polos wanita '80-an
Sekedar ngengetin masa SMA bersama 2 sahabat gilaku --> Nunx + RuLLy ,,,,,
naek merbabu bertiga, bolos skull bertiga ‘mpe Paris,
naek merapi bertiga, nyusuri jalur kartini yang rimbun !!!hikz,,,
inget juga kan ma jagung bakar ketep ???!! jagung manis tu Lho,,,,
makan jagung bakar di dinginnya udara pegunungan.
rasanya ajiiiipppppppp…….
tyus pulang dari ketep kita bertiga bikin sandiwara konyol di tengah jalan!!!
koq ternyata dulu kita terlalu gila ya???!!!!!!
*baru nyadar ni pas dah tua*
naek vespa bertiga !!! –> lagi2 pake’ Vespa Super milik Babe Gw !! Aku ndekem di depan kayak anak kecil diboncengin bapak’e !! Nunx yg pegang kendali, Rully enak2an duduk di jok belakang. muter2 boyolali citySinting !!!!




masa muda kita,,,
masa penuh kekonyolan dan kekoplakan,,,,
cukup dijadikan kenangan.
moga gak menurun ke anak cucu kita,,,,
amit amit jabang bayi’ !!!

special for my crazy friends’,
PARAWAGI --> Para Wanita Gila.
yang tak pernah lekang oleh waktu,
sejak jaman SMA....
Nunx + Rully